Minggu, 13 November 2016

ANTI-CORRUPTION YOUTH CAMP 2016 SABANG

Haiii reader! ini tulisan keduaku di blog ini, kali ini aku ingin berbagi cerita pengalaman luar biasaku bertemu dengan Kakak-kakak dan Abang-abang dari seluruh Indonesia, di kegiatan Anti-Corruption Youth Camp 2016 yang di selenggarakan oleh KPK di Sabang, Aceh.
Awalnya ada senior yang mengajakku membuat esai untuk mengikuti seleksi itu, aku pikir lomba. Ternyata seleksi untuk menjadi peserta Anti-Corruption Youth Camp 2016 di Sabang, jujur awalnya aku sedikit minder karena pasti saingannya hebat-hebat, dilihat dari pesertanya dari seluruh Indonesia dan kuotanya pun hanya 40 orang dari jalur seleksi. Berkat dorongan dari senior dan teman sekelasku akupun memberanikan diri. Aku sedikit pesimis tak lolos, karena aku masih belajar membuat esai.
Waktu pengumumanpun tiba, hari pengumuman senior memberitahuku katanya cek email. Temanku yang satu mencek email dia tidak lolos, aku sudah pasrah temanku tak lolos kemungkinan aku pun sama, akhirnya aku memberanikan cek email dengan perasaan pasrah, ku cek email dan alhamdulillah ada email masuk dari Anti-Corruption Youth Camp2016 bahwa aku dinyatakan lolos seleksi menjadi peserta ACYC 2016 di Sabang Aceh, luar biasa senangnya aku membacanya hingga tanganku bergetar, masyaallah. Tak terbayang aku akan ke ujung barat Indonesia, tempat yang selalu aku nyanyikan sewaktu kecil “dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau...”
Intrupsi di dalam email itu agar aku segera menghubungi Pak Budi ketua pelaksananya, akupun menghubunginya untuk mengkonfirmasi. Masih ada 1 minggu untuk berangkat, di waktu seminggu itu aku dilema luar biasa, bukan dilema perasaan yaaah^^ tapi dilema kegiatannya itu 15 hari mulai berangkat sampai pulang. Aku merasa sedikit berat selama 15 hari aku menginggalkan perkuliahan huhu... karena sebelumnya aku memang tak pernah meninggalkan perkuliahan bahkan seharipun, dan nanti aku  harus meninggalkan perkuliahan selama 15 hari. Apalagi di minggu-minggu kegiatan aku di Sabang itu minggu UTS. Akupun sharing kebingungan dan kegalauanku kepada senior dan temanku satu lagi yang juga lolos seleksi, mereka terus meyakinkanku dan mengarahkanku untuk meminta surat dispensasi ke panitia ACYC, lalu aku minta ke Pak Budi dan dikirimlah surat. Aku langsung ke jurusan meminta izin, Alhamdulillah jurusan sangat mendukung kegiatanku di Sabang nanti. Namun katanya aku harus izin langsung ke dosen mata kuliah masing-masing karena setiap dosen berbeda kebijakannya. Hari selanjutnya aku menemui dosen, setiap selesai perkuliahan aku meminta baik-baik kepada dosen terkait. Dan alhamdulillah hampir semua dosen mengijinkan, dosen semester 5 ini memang luar biasa baiknya.
Hari pemberangkatanpun tiba.. aku dan kelima perwakilan dari Banten berangkat malam minggu dari Serang dan jadwal penerbangan pukul 5 pagi, jadilah kita luntang-lantung di bandara, waktu itu bandara sepi. Sambil menghabiskan waktu kami berkeliling menjelajahi setiap sudut bandara, yah walaupun tak semua sudut hehe. Akhirnya kami lelah dan berhentilah di kafe yang sedikit orangnya, mereka sedang minum kopi dan merokok. Kami duduk di dekat colokan sambil mengisi baterai hp. Biasalah, orang zaman sekarang ketergantungan dengan hp termasuk aku hehe.
Waktu sudah menunjukkan Pukul 12 malam, kata seniorku waktunya dipakai untuk beristirahat, tapi jujur aku tidak bisa tidur, berhubung barang-barang yang disampingku tak ada yang jaga dan aku pun sebenarnya agak sedikit gerogi dan tak sabar bagaimana rasanya naik pesawat (norak yah! Gapapa deh, memang itu yang aku rasakan) kita harus jujur dengan perasaan kita ya gak? Temankupun sama dia grogi sekaligus senang dan tak sabar, lalu ia membaca buku, akupun mengikuti caranya semoga saja berhasil. Namun tak lama rasanya bosan, dan aku pun mengganggu temanku aku hanya ingin mengobrol. Kami pun akhirnya mengobrol. Tibalah pukul 4 kita check in. Kami langsung menuju pesawat, pesawat yang kami naiki yaitu lion air. Wuuuus... kami terbang dari bandara Soeta menuju Sabang aceh.


aku dan kelima perwakilan dari Banten sebelum naik ke pesawat


Sebelum sampai sabang kami harus transit dulu di Kualanamu Medan, aku turun membawa koper, tas gendong, dan tas selempang, jujur berat banget barang bawaanku padahal isinya hanya baju, laptop, dan barang-barang keperluan 2 minggu nanti di Sabang. Kami pindah pesawat, dan terbang lagi wuuus.. menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh. Kami sampai di Aceh sekitar pukul 11.00 WIB aku lupa pastinya pukul berapa, yang pasti  saat kami datang di Aceh waktu itu hujan dan sedikit mendung.
Bandara Sultan Iskandar Muda

Di luar Bandara mendung dan hujan

Kami di bandara Aceh bertemu dengan teman-teman dari Jakarta, Medan, Bandung. Kami di sambut oleh panitia dari DTI menunggu bus untuk ke SAKA (Sekolah Anti Korupsi Aceh) sebelum kami ke Sabang kami ke SAKA dulu menjemput teman-teman yang ada di SAKA, mereka peserta yang datang dari hari sabtu ada yang dari Gorontalo, Riau, Bali, dll. Kemudian kami langsung ke pelabuhan Ulee Lheue untuk menyeberang ke Sabang. Kami ke Sabang menggunakan perahu cepat pukul 16.00 WIB. Ini perjalananku yang paling panjang dan paling menyenangkan menurutku, aku sangat exited, setiap perjalanan kunikmati. Biasanya kalo kemana-mana aku hanya menggunakan kereta api, bus, ataupun angkot. ini pertama kalinya aku naek kapal laut.
Di perahu aku duduk di dekat jendela, karena hujan gerimis kacanya sedikit buram tapi aku masih bisa melihat pemandangan di luar sana, pemandangannya luar biasa indahnya, kereeen, ujung indonesia keren banget! Lautnya yang luas dan di sampingnya banyak pulau-pulau yang masih hijau.

Pemandangan di luar jendela perahu cepat

Pelabuhan Sabang

Sampailah kami di pelabuhan Sabang. Kami langsung naik bus menuju Resort tempat kami tinggal selama 15 hari nanti. Dalam bayanganku dulu sebelum berangkat, akses menuju Resortnya agak sedikit jelek. Ternyata eh ternyata, jalannya mulus lus luuus. Hujan sudah reda, bus melaju dengan pelan-pelan namun pasti, jalannya sih mulus tapiii berbelok-belok, serem! Aku yang duduk di depan, samping pak supirnya berdecak kagum kepada pak supir yang sangat lihai membawa mobil bus. Belokan tajam sampai belokan yang berbentuk leter U sampai menanjak pun dilalui dengan mulus. Oh iya, selama bus melaju aku bisa meilhat lautan dan pulau-pulau kecil di bawah sana, Subhanallah, sangat indah.
Kami menuju Resort Gapang yang ada di pulau Weh Sabang. Setelah melalui berbagai kelokan yang membuat adrenalinku terpacu, maka bus pun berbelok di suatu gerbang yang terbuat dari bambu dan kayu yang unik dengan aksiterkur yang unik, di samping-sampingnya banyak sepanduk yang berjejer bergambar pulau Sabang yang menjadi logo kegiatan Anti-Corruption Youth Camp 2016.
Yey! Setelah perjalanan yang panjang hampir seharian. Sampailah kami di Resort Gapang. kami langsung di pandu oleh panitia untuk ke Resepsionis dulu melihat kamar dan Kelompok. aku masuk kelompok terakhir yaitu kelompok 4 dan mendapatkan kamar 105. Aku pikir kamarnya bakal sebelah-sebelahan ternyata kamarnya lumayan jauh, aku harus sedikit menanjak. Jadi setiap aku mau ke kamar aku harus jalan dan menanjak, banyak batu-batu di sampingnya dan juga di resort ini sangat asri, kamarnyapun terbuat dari papan bernuansa tradisional namun tetap terlihat modern.

Ini dia kamarnya (abaikan orangnya) hehe.

Malamnya setelah kami bersih-bersih dan beres-beres kami turun menuju Aula untuk makan, bareng teman-teman baruku dan sekaligus kakak-kakak baruku, karena mereka ternyata lebih tua dari aku. Kak Uci, Kak Cut, kak Uye. Setiap kamar diisi oleh 4 orang, tetangga sebelah kami yang kebetulan sekelompok yaitu Kak Gita, Kak Evi, si Gorontalo Selly, dan Yana.
Setelah makan kami berkumpul perkelompok untuk saling mengenal, memberi nama kelompok, dan memilih ketua kelompok. kelompok kami akhirnya diberi nama “Katak Idiot” sempat ada perdebatan menggunakan nama itu, karena nama merupakan doa dan cerminan bagi penggunanya, namun dibalik nama “Katak Idiot” ini ada artinya, yaitu (Katakan Tidak Pada Korupsi dan idiotnya merupakan singkatan dari Integritas, Disiplin, Inisiatif, Objektif, dan Transparan)
Mari kuperkenalkan anggota kelompok 4, yang pertama dari  ketua dulu. Ketua kelompok kami yaitu Bang Andi perwakilan dari Yogyakarta, ketua yang kata kakak-kakakku sulit dimengerti dan selalu berubah-ubah (tapi bukan bunglonkan bang?) hehe becanda bang, tapi Abang ini ketua yang luar biasa kok, selalu mengispirasi anak-anak Negeri.

Bang Andi sedang mempresentasikan program yang akan dilaksanakan  di Desa Jaboi

Bang Rafsan perwakilan dari Jakarta, Ia mendapatkan gelar peserta terkalem selama kegiatan. Yaaa walaupun penampilannya kalem, tapi justru penampilan itu yang sering membuat anak-anak kelompok terlibat sengketa seperti kak Uci dan kak Cut. Saat dipanggil sebagai peserta tekalem anggota kelompok 4 merasa tak terima dengan gelar itu hehe. Abis bang Rafsan kalem-kalem menghanyutkan haha.
Bang Rafsan menuju wisata Gunung Vulkano di Desa Jaboi

Bang Baehaqi yang biasa dipanggil Bang Boy, ia sama denganku perwakilan dari Banten. Bang Boy ini penggiat sastra, seorang yang gentle jika mendekati seorang wanita. Bang boy ini mendapatkan gelar sebagai peserta terkece lhoo.

Bang Boy lagi mencat Pos Kamling di Desa Jaboi

Bang Nanda dari Medan yang kalo lagi dengerin materi terus ada salah satu anggota kelompok mengobrol dan berisik dia langsung bilang “ssst jangan berisik!” aku salah satu orang yang kena marahnya. Selain itu juga abang Nanda ini suka banget menimbulkan gosip diantara anggota kelompok. (abang kayaknya cocok deh bang jadi presenter gosip) damai bang hehe.

Foto Bang Nanda di depan rumah Ayah di Desa Jaboi

Bang Herman dari Medan, abang Herman ini abang yang luar biasa, dia pekerja keras, terlihat sewaktu kita live in di desa Jaboi, apapun dikerjakan, mulai dari mencat papan nilai anti korupsi, mencat tembok Paud, bikin keripik mangrove sampai larut malam. Abang herman is the best lah!

Bang Herman yang sedang beragumen tentang program di Desa Jaboi

Bang Taufik dari Riau, abang Taufik yang aktif dan khas dengan kaca matanya, abang taufik yang rajin dan selalu sabar kalo menghadapi kak Uci, abang Taufik yang selalu mengejar-ngejar anak Ayah di Jaboi, semoga berjodoh deh bang! Inget kata Selly “kalo jodoh tak kemana” haha

Ini Bang Taufik lagi apa yah

Bang Munir tuan rumah dari Sabang yang pertama kali aku mendengar namanya aku langsung teringat dengan kasus matinya aktivis HAM Munir.
Bang Munir menuju wisata Gunung Vulkano Desa Jaboi

Bang Risky dari sabang yang sering mengambil foto kita setiap moment, sampai-sampai aku tak menemukan foto bang Risky di hp maupun di laptopku. Karena memorikupun terbatas. Bagi yang ingin mengenal bang Risky Bisa Langsung Ke Sabang yah.
Bang muhib dari Aceh yang selalu modus deketin selly si Gorontalo.
Bang Muhib lagi apa yah ini

Kakak-kakak aku yaitu Kak Gita dari Medan yang selalu ekspresif, yang kemana-mana bawa minyak angin, kakak yang meluk aku pas aku gak tahan pengen nangis pas ninggalin rumah ayah dan mamak di Jaboi. Entah kenapa rasanya sedih aja gitu pas Bus kami melaju meninggalkan rumah Ayah dan Mamak, meski hanya 3 hari di Jaboi, Ayah dan Mamak sudah seperti orang tuaku, Mamak di Jaboi mengingatkanku dengan Mamaku. duh, we miss you Ayah Mamak.

Liatkan! Kak Gita lagi cuci tangan aja ekspresif banget

Kak Evi dari Bireun Aceh, kalo kata ka Taufik kak Evi keibuan, kak Evi yang selalu ngingetin aku makan dan ngajak aku makan.
Kak Evi di kawah Gunung Vulkano Desa Jaboi

Kak Cut dari Aceh yang baik, mau menumpangkan mobil dan rumahnya seharian buat kelompok katak.
                                
            Kak Cut yang berpose di antara dahan-dahan pohon dan putihnya kawah

Kak Uci yang emosinya luar biasa, yang kadang tak terkendalikan, selalu sharing apapun itu, terutama pacar, dan telah mengajarkan aku tentang sengketa selama dua minggu, sengketa perasaan dengan kak Cut dan Bang Rafsan haha.
Kak Uci menuju pantai untuk Syuting Video Anak Desa

Kak Uye dari Medan yang pinter mendongeng, selalu merasa cantik kalo deket anak-anak, selalu rajin ngingetin angota kelompok 4 untuk bangun dan ke Aula tepat waktu.

Kak Uye sedang memimpin gerakan senam

Yana adikku dari NTT yang selalu setia mengambil foto-foto kegiatan kelompok, Yana yang suka kopi, bagi dia kopi its everything, tetap mangat yah Yanakuu! Jangan lupa minum air mineral yang banyak yaa.
Yana sedang berpose di tepi pantai Gapang

Dan yang terakhir ialah Selly yang sulit dimengerti. Dia perwakilan dari Gorontalo tapi nanti bilang dari Manado, besoknya nanti dia bilang dia dari Bitung, bingungkan? Si Chey ini kalo ngomong gak pernah selesai, dikit-dikit ketawa, tak ada yang lucupun dia ketawa. Cita-citanya menjadi hakim, dan kalo dia sudah menjadi hakim, Ia menyusruhku membuat kasus untuknya. Hahaha lucu kau chey.
Selly dari Gorontalo yang kadang bijak tapi kocak

Ke esokan harinya, hari pertama kami berkegiatan di Resort Gapang, kami berkumpul menggunakan baju, tas, jaket dan atribut lain seperti name tag kagiatan ACYC 2016. Setiap kelompok berbeda warnanya, kelompok kami kebetulan mendapatkan warna ungu tua. Ini dia!

Pagi-pagi menuju Aula di hari pertama kegiatan

Kebersamaan kami di Aula Resort Gapang sebelum Gladi pembukaan

Di hari pertama kami berkumpul di Aula untuk gladi pembukaan acara ACYC 2016 yang nanti di hadiri oleh pejabat-pejabat dari Sabang dan Aceh, Mulai dari Wali kota, Gubernur dan perwakilan dari KPK. Pada saat gladi ada sesi simbolis penyematan yang akan di lakukan oleh orang-orang penting yang telah disebutkan di atas. Maka setiap daerah akan maju, maka aku dari Banten langsung mengajukan diri (kapan lagi aku bisa bersanding langsung dengan orang-orang penting. Belum tentukan ada kesempatan kedua).
                                
Ini dia prosesi penyematan name tag kepada peserta Anti-Corruption Youth Camp 2016

Oke sekian dulu catatan pengalamanku di kegiatan Anti-Corruption Youth Camp 2016 Sabang Aceh, akan ada cerita selanjutnya. Jangan bosan untuk membaca yaaa. see you next time guys!